Site Meter 10 Tahun, TKI Lamongan Menanti Keadilan ~ Cinta Indonesia

Friday, May 2, 2014

10 Tahun, TKI Lamongan Menanti Keadilan

10 Tahun, TKI Lamongan Menanti Keadilan  

Ilustrasi penganiayaan. Elf.ru

TEMPO.CO Lamongan - Hal memilukan mirip kisah Erwiana Sulistianingsih, TKI asal Ngawi, dialami Siswanto sejak sekitar sepuluh tahun silam. Namun, hingga sekarang, pemuda 29 tahun itu luput dari perhatian, apalagi keadilan. Siswanto hanya terbaring sakit di rumahnya di Dusun Lengor, Desa Plangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, sekitar 40 kilometer arah barat daya Kota Lamongan. (Baca: Disiksa, TKI Erwiana Mengalami Trauma Kepala)

Anak buruh tani yang masih melajang itu mengaku dianiaya saat bekerja di Malaysia. Tidak jelas sakit yang dideritanya. Namun di punggung, pantat, dan tangan kanannya banyak bekas luka. "Hidup saya lebih banyak di tempat tidur," tuturnya kepada Tempo, Kamis, 1 Mei 2014.

Sekitar sebelas tahun lalu, ia merantau ke Malaysia dengan biro jasa di Lamongan. Awalnya, dia dijanjikan naik pesawat, tapi ternyata naik feri dari Batam. Dia dipekerjakan di hutan dan tempat menginapnya di tenda di daerah Mercu Maju, Kuala Lumpur. Di proyek itu, dia dan teman-temannya menggarap pembangunan irigasi.

Tak lama kemudian, dia ikut warga keturunan Cina di Kuala Lumpur. Dengan majikan baru, dirinya sempat beberapa hari bekerja hingga suatu hari dia mengalami sebuah kejadian. Namun dia mengaku tak ingat peristiwa dan penyebab dirinya sudah berada di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur dengan tubuh penuh luka, di antaranya di kepala, tangan kanan, punggung, dan pantat.

Dalam kondisi sakit, Siswanto dipaksa keluar dari rumah sakit dan kemudian diurus kepulangannya dari Malaysia. Dengan bantuan teman-temannya, dia bisa kembali ke rumahnya di Dusun Lengor, Desa Plangwot, Lamongan.

Sejak bertahun lalu, dengan difasilitasi Serikat Buruh Migran Indonesia, dia mengirim surat ke sejumlah pihak, termasuk ke kantor desa, BNP2TKI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan ke Presiden RI. "Tapi hingga kini belum ada responanya," ujarnya.

SUJATMIKO

sumber : Tempo.co

0 comments:

Post a Comment