Site Meter November 2012 ~ Cinta Indonesia

Monday, November 26, 2012

I've never seen before outside Indonesia.

Have you ever seen a Country with a lot of nationalism from the youth?
Don't mind if they are the original race from that country or they aren't.
Never mind if they are from the same religion or others.

This is my beloved country...
Do you know why?
Because we are INDONESIA.
We had a lot of youth who loves their country. 
We are from every race in Indonesia, including Indo-Chinese and Indo-Arab. 
From Sabang till Marauke, Javanese, Manado, Kalimantan's people, Medan, Bali, Lombok, every single race in Indonesia loved Indonesia, and we are ready to fighting for Indonesia if it necessary. 

Have you ever seen the flashmob instruction for the youth like this?

 Or the flashmob to support the Governor Election like this?

and all of these video are true happen.. 

And again, I am proud to be INDONESIAN.

Rumah Budaya Indonesia Akan Dibangun di 10 Negara

Sabtu, 17 November 2012 | 07:03 WIB

Dibaca: 2875
|
Share:
KOMPAS/ALIF ICHWANWiendu Nuryanti Staf pengajar UGM Wiendu Nuryanti menjadi Wakil Menteri Pendidikan Kebudayaan
TEMANGGUNG, KOMPAS.com — Pemerintah akan membangun rumah budaya di 10 negara, yakni Jepang, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Timor Leste, Mesir, Brasil, India, dan China.
"Ini diperlukan karena setiap hari Indonesia kebanjiran pusat-pusat kebudayaan asing. Di Jakarta itu ada puluahan pusat kebudayaan asing," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Windu Nuryanti, di Temanggung, Jumat (16/11/2012).
Pembangunan pusat kebudayaan di mancanegara pada 2013, kata dia, dimaksudkan untuk mendukung diplomasi budaya dan mempromosikan pariwisata dalam negeri.
Ia menambahkan, pemerintah juga berencana membangun dua rumah budaya nusantara di setiap provinsi.
"Kabupaten/kota silakan mengajukan proposal nanti akan dilakukan verifikasi, jika memang sesuai, akan dibangun di kabupaten/kota tersebut," katanya.
Ia menambahkan, rumah budaya akan dilengkapi dengan perpustakaan dan fasilitas untuk mendongeng, olah rasa, dan olah seni.
Windu menjelaskan pula bahwa dalam hal ini pemerintah sengaja menggunakan kata "rumah" untuk pusat-pusat kebudayaan yang akan dibangun karena kata itu merepresentasikan kenyamanan.
"Kami menghindari kata 'kantor' karena pukul 14.00 umumnya kantor sudah tutup, kalau rumah bisa buka 24 jam," katanya.
Sumber :
ANT
Editor :
Jodhi Yudono